Tikus Bikin Resah
gambar dari yukbelajarmewarnai.blogspot.com |
Kedatangan para hewan jorok ini memang tidak diketahui
awalnya. Namun, hampir tiap matahari terbenam (malam) para tikus menjadikan
dapur sebagai basecamp untuk tinggal
serta mengais sisa makanan sehingga menimbulkan suara-suara berisik. Tentu para
penghuni rumah (mama, adik ipar, saya, istri, dan anakku) tergangggu. Sebab para
tikus itu melakukan aksi pencurian makanan pada saat penghuni rumah sedang lengah
atau tidur.
Namun yang membuat kesal dan resah, para tikus
bergerilya mencari makanan tidak hanya di dapur, tetapi sudah mulai menginvasi ruang
tivi (tempat anggota keluarga makan-minum serta bercengkerama). Hal itulah membuat
kami terusik memburu para hewan tersebut.
Pernah suatu malam saat saya tidak ada di rumah, Mama
(mertua) dan Disti (adik ipar) melihat langsung para tikus berkeliaran di ruang
tivi dan mencuri makanan di atas kulkas. Lantas Mama dan Disti dibuat kesal
sehingga mengejar hewan berbau itu dengan sebuah sapu dan benda pentungan
lainnya. Disodok-sodok di sela-sela lemari tivi dan pojok ruangan yang terdapat
lemari belajar, digebuk-gebuk agar keluar, tetapi para tikus mampu menghindar dan berkelit dari serangan.
Hingga para tikus pun bisa kabur kembali ke dapur tempat persembunyiannya.
Wah, ini seperti para koruptor yang selalu mangkir dari panggilan penyidik
hukum dengan melakukan berbagai cara alasan untuk menghindar. Bahkan ketika
ketahuan korupsi malah berusaha cuci tangan dan kabur.
Awalnya saya menganggap para tikus tersebut hanya
berani beraksi di dapur dan eternit langit-langit rumah. Namun, lama didiamkan
para tikus justru sudah kelewat batas dalam menginvasi ruang tempat mencari
makan. Pernah istriku bercerita kepadaku bahwa pada suatu malam ia terjaga dari
tidur karena mendengar antartikus berkelahi di eternit langit-langit kamar.
Salah satu ekor dari tikus yang berkelahi itu tampak di sela-sela lubang
eternit. Istriku berupaya mengusirnya agar tidak membuat bangun anakku yang
sedang tidur dan berhasil.
Sehari, dua hari, seminggu, bahkan berbulan sudah
tidak dipedulikan suara berisik para hewan itu di dapur. Namun, semakin lama
didiamkan membuat nyali para tikus mulai lagi menginvasi ruangan lain untuk mencari
makan. Bahkan yang membuat saya kesal dan tergerak ikut barisan para pemburu
tikus karena sudah menyelinap masuk ke kamar tidur (tempat saya, istri, dan
anakku beristirahat). Padahal sumber makanan tidak ada di sana, tetapi para
tikus gerudukan (membuat suara-suara
gaduh) di antara lemari buku, lemari baju, kardus tempat menyimpan mainan
anakku, serta boks tempat barang-barang milik istriku.
Saya sebagai lelaki dan suami merasa kasihan dengan
istri dan anakku. Ketenangan mereka terganggu gara-gara tikus sudah masuk ke
kamar tidur. Hampir setiap pulang ke rumah (setiap akhir pekan), setiap malam
saya terjaga dari alias ronda malam untuk memeriksa istri dan anakku yang
sedang tidur. Sesekali saya juga memeriksa ruang tivi dan lainnya. Keberadaan
para tikus tak ditemukan dan kondisi tampak aman. Namun, saat saya lengah
(tidur/tidak siap berburu), para tikus mulai tampak berkeliaran mencari
makanan. Menyelinap di sela-sela kaki para penghuni yang sedang tidur dan
mencuri makanan.
Memang dasar tikus. Insting liar hewan pengerat ini
dalam bertahan hidup hanya dengan memakan sisa makanan dan mencuri makanan yang
tidak dijaga pemiliknya. Karena itu, para hewan ini pantas dijadikan simbol
keburukan bagi para oknum pejabat yang mencuri uang rakyat dan melakukan cara
suap dengan sembunyi-sembunyi. (bersambung)
1 komentar: